6.16.2009

EXPLORE TO SEMAYANG VILLAGE

 Danau Semayang yang luas

Semayang adalah sebuah desa yang terletak di kawasan Danau Semayang. Danau Semayang merupakan salah satu danau utama di Indonesia dengan luas sekitar 236,3 kilometer persegi. Merupakan danau terbesar keempat di Indonesia, setelah Danau Tuwoti di Sulawesi Selatan, Prian di Kalimantan, dan Poso di Sulawesi Tengah. Oleh sebab itu, selain pemandangan yang indah Danau Semayang juga bisa mengancam keselamatan jika perahu ketinting melaju di atasnya pada saat air danau sedang naik dan angin sedang bertiup kencang. Karena pada kondisi yang seperti itu, air Danau Semayang yang biasanya tenang bisa berubah menjadi ganas dengan ombak yang begitu besar. Pada umumnya warna air Danau Semayang berwarna agak kehitaman, konon katanya karena pengaruh akar-akaran kayu.

Desa Semayang merupakan daratan yang menjorok dari pinggir Danau Semayang ke tengah danau. Sehingga tidak heran jika merasa bahwa desa Semayang dikelilingi oleh Danau Semayang. Desa Semayang terbagi atas dua daerah, yaitu Semayang dan Semayang seberang yang dibatasi oleh anak sungai Danau Semayang yang mengalir diantara keduanya. Sedangkan seamayang seberang terbelah lagi oleh anak sungai danau sehingga menjadi dua bagian lagi. Untuk menghubungkan Semayang dan Semayang seberang, dibuat jembatan gantung yang terbuat dari kayu ulin. Sedangkan dua bagian Semayang seberang dihubungkan lagi oleh sebuah jembatan penyeberang.


 Sungai yang membelah desa semayang

Sebagian besar mata pencaharian penduduk desa Semayang adalah nelayan. Danau Semayang menyediakan banyak ikan untuk ditangkap para nelayan. Dalam mencari ikan, para nelayan di desa Semayang banyak memperhatikan situasi dan kondisi terlebih dahulu, seperti cuaca, arah angin, dan sebagainya. Hebatnya lagi, dengan memperhatikan situasi dan kondisi seperti itu mereka akan tahu posisi-posisi yang paling banyak terdapat ikannya. Alat-alat yang digunakan untuk menangkap ikan antara lain jaring, jala, bubu, troll, dan sebagainya. Selain sebagai nelayan, mata pencaharian di Desa Semayang antara lain penglolaan ikan asin, taxi ketinting, pedagang, dan sebaginya. Semayang merupakn salah satu produsen ikan asin terbesar di Kutai Kartanegara.
Taxi Ketinting
 
Air Danau Semayang bisa naik atau turun sesukanya, tanpa mengenal waktu. Pada waktu surut, sebagian dari daratan danau akan terlihat kering, sehingga untuk jalur transportasi di buat jalur khusus untuk dilewati. Karena apabila keluar dari jalur itu perahu ketinting akan tertahan oleh daratan yang mulai timbul. Selain itu, sebagai bentuk penyesuaian diri para nelayan akan berubah profesi menjadi petani saat air danau surut. Hal ini beresiko sekali, karena apabila air danau tiba-tiba saja naik sebelum panen, para petani akan mengalami kerugian, dan hal ini sering terjadi. 


 Bertani di danau Semayang

Selain turun, air Danau Semayang juga bisa naik dan menyebabkan banjir. Untuk menghindari banjir, rumah-rumah di desa Semayang dibuat dalam bentuk rumah panggung dengan tinggi mencapai 3-4 meter. Selain itu jalan-jalan pun dibuat panggung dengan tinggi bervariasi sesuai dengan kontur tanah, dengan lebar 4 meter. Hal ini dapat dianggap sia-sia, karena luapan air bisa melebihi itu, yaitu bisa menapai 4-5 meter dari permukaan tanah. Turun dan naiknya air Danau Semayang sangat lambat sehingga bisa menyebabkan banjir yang berkepanjangan, hingga mencapai 4-5 bulan. Barang-barang dari rumah yang terkena banjir biasanya diletakan diatas penggung yang dibuat di dalam rumah dengan cara membuat lantai kedua di dalam rumah. Selain untuk meletakan barang, panggung-panggung itu juga digunakan untuk melakukan aktivitas sehari-hari.

Banjir Kecil


 Banjir Besar