4.05.2010

GEMPA BUMI

Tahukah Kamu, Mengapa Bisa Terjadi Gempa Bumi?
Beberapa tahun terakhir ini kata-kata gempa bumi atau bahasa kerennya earthquake sudah tidak asing lagi bagi kta. Terlebih-lebih baru-baru ini terjadi gempa di Sumatera Barat. Selain itu beberapa bulan kemarin kota Yogyakarta juga dilanda gempa bumi dengan skala yang relatif lebih kecil dari gempa di Sumatra. Tau ngga kenapa bisa terjadi gempa???
Nah…. Bagi kamu-kamu yang belum tau mengapa terjadi gempa,, kudu baca yang satu ini…!!!





Pusat-pusat gempa di seluruh dunia, 1963–1998

Gempa bumi, adalah suatu fenomena pergerakan permukaan bumi yang disebabkan oleh pergerakan yang mengejut di permukaan bumi yang berbatu. Gempa bumi terjadi apabila tenaga yang tersimpan dalam bumi, biasanya di dalam bentuk geseran batu, tiba-tiba terlepas. Tenaga ini disalurkan ke permukaan bumi menyebabkan gelombang gempa bumi. Kalo dilihat dari penyebab terjadinya gempa, gempa bisa dikelompokkan menjadi dua yaitu gempa vulkanik dan gempa tektonik. Gempa vulkanik adalah gempa yang dihasilkan akibat adanya hubungan dengan letusan gunung berapi, sedangkan gempa tektonik adalah gempa yang dihasilkan akibat adanya hubungan dengan pergeseran dua blok yang sebelumnya berdekatan satu sama lain. Gempa bumi terjadi ketika dua blok dari bumi bergeser satu sama lain. Pergeseran ini disebabkan adanya patahan, dimana patahan tersebut mencerminkan daerah yang relatif lemah atau weak zone. Permukaan dimana dua blok tersebut bergeser disebut bidang patahan. Parahan sendiri bisa dikelompokkan menjadi tiga jenis yaitu patahan normal, patrahan naik, dan patahan geser. Semua patahan tersebut berpotensi menghasilkan gempa bumi.
Bumi mempunyai empat lapisan utama yaitu inti dalam, inti luar, mantle, dan kerak. Bagian kerak dan bagian atas dari mantle membentuk lapisan tipis di permukaan bumi. Akan tetapi lapisan tipis ini tidak semuanya terbentuk dari satu bagian akan tetapi terbentuk dari beberapa bagian yang menutupi permukaan bumi. Bagian ini kita sebut sebagai lempeng tektonik dan bagian pinggir dari lempeng tersebut kita sebut sebagai batas lempeng. Batas lempeng tersusun atas beberapa patahan dan hampir semua gempa bumi di dunia terjadi pada patahan-patahan tersebut. Karena bagian pinggir dari lempeng sangatlah kasar, maka kemungkinan besar beberapa tempat akan berhenti bergerak akan tetapi beberapa bagian dari lempeng akan tetap bergerak. Akibatnya berhentinya pergerakan dari lempeng yang bertumbukan maka energi akan terkumpul. Apabila tekanan terus bertambah dan energi yang sudah terkumpul tidak dapat dipertahankan lagi maka terjadilah pergeseran diikuti pelepasan energi yang terkumpul dimana energi tersebut sangat besar sekali.
Apakah cuma itu penyebabnya?
Tidak,,, masih ada lagi. Beberapa gempa bumi lain juga dapat terjadi karena pergerakan magma di dalam gunung berapi. Gempa bumi seperti itu dapat menjadi gejala akan terjadinya letusan gunung berapi. Beberapa gempa bumi (jarang namun) juga terjadi karena menumpuknya massa air yang sangat besar di balik dam, seperti Dam Karibia di Zambia, Afrika. Sebagian lagi (jarang juga) juga dapat terjadi karena injeksi atau akstraksi cairan dari/ke dalam bumi (contoh. pada beberapa pembangkit listrik tenaga panas bumi dan di Rocky Mountain Arsenal. Terakhir, gempa juga dapat terjadi dari peledakan bahan peledak. Hal ini dapat membuat para ilmuwan memonitor tes rahasia senjata nuklir yang dilakukan pemerintah. Gempa bumi yang disebabkan oleh manusia seperti ini dinamakan juga seismisitas terinduksi.
Pada saat terjadi gempa bumi , kenapa bumi bergetar?
Pada saat terjadi gempa dimana terjadi pelepasan energi yang terkumpul dari blok-blok yang tidak bergerak sebelumnya, energi tersebut akan menyebar keluar dari patahan ke berbagai arah dalam bentuk gelombang seismik. Gelombang seismik tersebut akan menggetarkan bumi pada saat gelombang tersebut bergerak melaluinya dan pada saat gelombang-gelombang tersebut mencapai permukaan bumi.
Nah,,, Sudah tau kan apa dan bagaimana gempa terjadi. Kalo sudah tau, sekarang bagaimana cara mengukur gempa bumi?
Gempa bumi direkam oleh alat yang namanya seismograph. Hasil rekaman gempa disebut seismogram. Seismograph mempunyai bagian bawah yang dipasang cukup kuat di dasar dan benda yang cukup berat digantungkan secara bebas. Pada saat gempa membuat dasar bergetar, bagian bawah dari seismograph juga bergetar tetapi pemberat yang tergantung tidak bergetar. Perbedaan dari yang bergetar dari seismograph dan bagian yang tidak bergetar adalah yang terekam. Hasil rekaman ini dilaporkan dengan satuan skala Richter.

No comments:

Post a Comment

Silahkan tinggalkan komentar jika perlu....