10.15.2009

KEMARAU DI DANAU SEMAYANG

Kemarau di danau Semayang

Danau Semayang yang merupakan salah satu danau terluas di Kalimantan Timur kini dilanda kemarau lagi. Salah satu sentra perikanan terbesar di kabupaten Kutai Kartanegara tersebut kini menjadi surut. Danau Semayang merupakan cekungan alluvial yang membentuk rawa yang sangat luas terutama pada musim hujan. Tak heran bila sepanjang mata memandang air danau tampak seperti di lautan yang luas. Namun keadaannya sangat menyedihkan ketika musim kemarau tiba. Sebagian besar permukaan danau mengalami kekeringan terutama di daerah pinggiran danau, seperti bagian danau yang terletak di sebelah barat dan timur desa Semayang. Yang tersisa hanya alur-alur air ditengah danau dengan kedalaman sekitar 0,5 meter. Alur-alur inilah yang dijadikan masyarakat sebagai jalur transportasi ketinting. Beberapa laporan penelitian menyebutkan permukaan danau semayang sekitar 65 – 75 persen tertutup vegetasi air seperti enceng gondok, kiambang, kumpai, dan jenis gulma air lainnya. Tumbuhan-tumbuhan air ini merupakan salah satu penyebab cepatnya terjadi pendangkalan karena mempercepat laju penguapan. Selain itu, pendangkalan yang sangat cepat juga disebabkan oleh erosi.
Kegitan mencari kijing
Saat kemarau rerumputan tumbuh subur diseluruh bagian danau Semayang yang kering. Hamparan hijau rerumputan tersebut mengundang masyarakat untuk berjalan-jalan menikmati keindahannya. Mencari kerang danau (kijing) juga merupakan salah satu aktivitas yang sering dilakukan sebagian masyarakat saat musim kemarau di danau semayang. Kijing banyak terdapat di tanah-tanah yang agak lembab dan berlumpur. Ditengah danau yang kering banyak terdapat kubangan dan kolam buatan yang berair. Ditempat seperti itu seringkali digunakan oleh masyarakat setempat untuk menangkap ikan, terutama ikan gabus. Kegiatan menangkap ikan ditempat seperti itu dikenal dengan sebutan mendanau oleh masyarakat desa Semayang.


Bibit-bibit padi yang baru ditanam
Sebagai akibat dari musim kemarau, masyarakat desa Semayang yang pada umumnya berprofesi sebagai nelayan terpaksa beralih profesi menjadi petani. Masyarakat bercocok tanam di daerah yang dangkal. Berbeda dengan petani pada umumnya yang menantikan datangnya musim hujan, petani di desa Semayang menanti musim kemarau panjang dalam bertani. Karena risiko padi terendam air dan rusak seringkali mereka alami, sehingga kehilangan benih padi hingga berhektar-hektar jika musim hujan datang. Salah satu parameter alam yang dipercaya masyarakat sebagai tanda air danau akan pasang adalah perilaku ikan biawan. Apabila ikan biawan mulai banyak bertelur, pertanda air akan segera pasang. Saat musim kemarau tidak berarti aktifitas menangkap ikan masyarakat desa Semayang terhenti total. Mereka tetap memasang jejeran perangkap jala, yang dikenal masyarakat dengan sebutan hancau. Ikan yang didapat dari penangkapan jala sebagian untuk dimakan dan sebagian lagi untuk pakan ikan di dalam keramba. Memancing juga merupakan salah satu kegiatan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi ikan saat kemarau datang.

Nampak sederetan jala perangkap ikan masih terpasang

6 comments:

  1. sapa kau ni, n bile kau befotoan di semayang ?

    ReplyDelete
  2. Atin ni...
    makasih yoh lah ngunjungi blog ku...
    foto waktu muduk blen puasa...

    ReplyDelete
  3. danau semayang kemarau... itu gara2 yg pux blok kehausan... jd air di sungai di sedot semuax... betul 2 gila

    ReplyDelete
  4. Benjutter.....
    mana bisa q minum air danau sebanyak itu...
    dasar 3G....

    ReplyDelete
  5. SEMAYANG BOY....
    kapan lg nih semayang surut...
    soalnya sy mau mancing dsana...
    ada no tlpn ga bro...
    ntr hub/sms sy aja y...

    085250651190(Ricky Smd)

    ReplyDelete
  6. ya,,,
    Insya ALLAH nanti dihubungi...
    kebetulan sekarang lagi banjir..

    ReplyDelete

Silahkan tinggalkan komentar jika perlu....